Kelas Pengujian Air Sungai
Kamu pernah nggak sih ketika mau mengujikan kualitas air sungai malah ditanya kelas berapa?
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Peyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, air sungai dibagi 4 kelas atau golongan. Kelas tersebut diantaranya :
Kelas 1
Merupakan air sungai yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan/atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas 2
Merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas 3
Merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas 4
Merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Udah ga bingung kan kalau ditanya kelas berapa?
Selain itu, berdasarkan PP No 22 Tahun 2021 juga terdapat parameter uji. Yuk kita bahas beberapa parameter pengujiannya!
TDS (Total Dissolved Solid)
TDS atau Total zat padat terlarut merupakan merupakan padatan yang terlarut dalam larutan baik berupa zat organik maupun anorganik, yaitu semua mineral, garam, logam, serta kation-anion yang terlarut di air. Secara umum, konsentrasi benda-benda padat terlarut merupakan jumlah antara kation dan anion.
TSS (Total Suspended Solid)
TSS atau Total padatan tersuspensi merupakan merupakan padatan yang terdapat pada larutan namun tidak terlarut, dapat menyebabkan larutan menjadi keruh, dan tidak dapat langsung mengendap pada dasar larutan antara lain lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS memberikan konstribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan.
BOD (Biological Oxygen Demand)
BOD atau sering disebut Biological Oxygen Demand merupakan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik
(Santoso, 2018).
Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, melainkan hanya mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mendekomposisi bahan organik tersebut
(Wulandari, 2018)
BOD penting untuk mengetahui perkiraan jumlah oksigen yang akan diperlukan untuk menstabilkan bahan organik yang ada secara biologi.
Ikuti terus #KamisEdukasi bersama CDULab ya!
CDULab juga dapat melayani pengujian air sungai lho!